Hobi Cerutu Premium Dakka Sihombing

Hobi Cerutu Premium Dakka Sihombing

Jakarta – Gaya hidup para pengusaha sukses kerap identik dengan simbol-simbol prestise, salah satunya adalah cerutu premium. Hal ini pula yang terlihat dalam keseharian Dakka Auuly Rahut Sihombing, pengusaha muda yang dikenal luas di lingkaran bisnis dan sosial elite Tanah Air.

Dakka tidak hanya sekadar perokok cerutu biasa, tetapi juga seorang penikmat sejati. Koleksinya mencakup berbagai merek eksklusif dari dalam dan luar negeri. Mulai dari Wismilak Premium lokal hingga lini legendaris seperti Cohiba dan Montecristo asal Kuba, cerutu menjadi bagian dari gaya hidup reflektif dan penuh cita rasa.

Menurut sumber dekat, kecintaan Dakka terhadap cerutu dimulai sejak beberapa tahun lalu saat ia menjalin relasi bisnis dengan sejumlah mitra dari Eropa dan Amerika Latin. Dalam banyak pertemuan eksklusif, sesi merokok cerutu menjadi momen relaksasi sekaligus bagian dari etika bisnis yang elegan.

“Cerutu bukan sekadar produk tembakau. Ini soal seni, kesabaran, dan suasana,” ungkap Dakka dalam satu wawancara informal di lounge pribadi di bilangan Jakarta Selatan.

Tak jarang, Dakka juga menghadiri private cigar gathering bersama kolektor dan penikmat cerutu dari berbagai latar belakang. Dalam komunitas tersebut, ia aktif berdiskusi soal kualitas daun tembakau, tempat penyimpanan (humidor), serta pairing cerutu dengan wine atau kopi single origin.

Ruang privat di kediaman maupun kantornya pun dilengkapi dengan walk-in humidor, tempat menyimpan cerutu dengan pengatur suhu dan kelembapan khusus agar kualitas tetap terjaga. Ini menegaskan keseriusannya terhadap hobi yang identik dengan ketenangan dan kenikmatan bertahap tersebut.

Dari luar, kebiasaan merokok cerutu mungkin tampak sederhana. Namun bagi Dakka, ini adalah momen introspektif sekaligus gaya hidup eksklusif yang mampu membuka ruang diskusi lebih dalam dalam relasi sosial maupun bisnis.

Dengan selera tinggi dan pendekatan estetis terhadap setiap aspek kehidupan, Dakka Sihombing menjadikan cerutu sebagai bagian dari identitas personalnya — sebagai pria yang tahu apa yang dia nikmati, dan bagaimana membagikan pengalaman itu ke lingkaran sosialnya.