Berikut adalah beberapa alasan yang sering dikemukakan untuk mendukung terapi organik, pengobatan alami, dan alternatif dalam penyembuhan penyakit berat kronis:
1. Mengurangi efek samping obat kimia: Terapi organik dan pengobatan alami sering kali menggunakan metode non-kimia atau bahan alami, yang dapat mengurangi kemungkinan efek samping yang sering terkait dengan obat kimia.
2. Pendekatan holistik: Terapi organik dan pengobatan alternatif cenderung mengadopsi pendekatan holistik yang memperhatikan tubuh, pikiran, dan jiwa secara keseluruhan. Ini dapat membantu menyembuhkan tubuh secara alami dan meningkatkan keseimbangan secara menyeluruh.
3. Mempertahankan kesehatan jangka panjang: Terapi organik dan pengobatan alami cenderung fokus pada pencegahan dan menjaga keseimbangan alami tubuh. Ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya kambuhnya penyakit berat kronis di masa depan.
4. Penggunaan bahan alami: Pengobatan herbal atau terapi organik sering kali melibatkan penggunaan bahan alami seperti tanaman obat, rempah-rempah, atau suplemen alami. Bahan-bahan ini diyakini memiliki sifat penyembuhan dan dapat memberikan dukungan bagi tubuh dalam proses penyembuhan.
5. Minimasi ketergantungan pada obat-obatan: Terapi organik dan pengobatan alami dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat-obatan yang mungkin diperlukan dalam pengobatan konvensional. Ini dapat memberikan alternatif bagi individu yang mencari pendekatan yang lebih alami dan mengurangi risiko efek samping jangka panjang dari obat-obatan.
6. Pengaruh psikologis: Pendekatan alami dan alternatif sering kali melibatkan pengaruh psikologis yang positif, seperti pengelolaan stres, meditasi, dan terapi relaksasi. Hal ini dapat membantu individu menghadapi penyakit dengan lebih baik dan mempengaruhi proses penyembuhan secara positif.
7. Meningkatkan kualitas hidup: Dalam beberapa kasus, terapi organik dan pengobatan alternatif dapat memberikan perbaikan yang signifikan dalam kualitas hidup individu yang menderita penyakit berat kronis. Hal ini dapat mencakup pengurangan gejala, peningkatan energi, dan pemulihan fungsi tubuh yang terganggu.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan berat kronis harus selalu didiskusikan dengan profesional kesehatan yang berkompeten. Terapi organik dan pengobatan alternatif tidak selalu cocok untuk setiap individu atau setiap jenis penyakit, dan penggunaannya harus didasarkan pada evaluasi medis yang tepat.
Terapi organik, dengan pendekatan alami dan holistiknya, diyakini dapat memberikan dukungan dalam penyembuhan dan pengelolaan berbagai penyakit. Namun, perlu diingat bahwa setiap penyakit memiliki karakteristik dan kebutuhan perawatan yang berbeda, dan terapi organik mungkin tidak selalu menjadi satu-satunya atau pilihan terbaik. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang mungkin bisa diobati dengan terapi organik:
1. Penyakit jantung: Terapi organik dapat membantu dalam manajemen risiko faktor penyakit jantung, seperti pengaturan pola makan sehat, olahraga teratur, pengelolaan stres, dan penggunaan suplemen alami.
2. Diabetes: Pendekatan terapi organik dapat membantu dalam mengatur gula darah dengan melibatkan diet seimbang, pengendalian berat badan, olahraga, dan penggunaan herbal atau suplemen tertentu.
3. Hipertensi (tekanan darah tinggi): Terapi organik dapat melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet rendah garam, olahraga teratur, pengelolaan stres, dan penggunaan metode relaksasi seperti meditasi.
4. Arthritis: Terapi organik dapat mencakup penggunaan herbal antiinflamasi, pijat, akupunktur, dan latihan fisik yang sesuai untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi sendi.
5. Gangguan tidur: Terapi organik dapat melibatkan pengaturan rutinitas tidur, perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, dan penggunaan teknik relaksasi untuk membantu mengatasi masalah tidur.
6. Gangguan pencernaan: Terapi organik dapat melibatkan diet seimbang, penghindaran makanan pencetus, penggunaan probiotik, dan pengelolaan stres untuk mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS) atau gangguan asam lambung.
7. Gangguan kecemasan dan depresi: Terapi organik dapat mencakup penggunaan teknik relaksasi, meditasi, latihan fisik, terapi bicara, dan penggunaan suplemen alami yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi.
8. Migrain: Terapi organik dapat mencakup pengaturan pola makan, penghindaran pemicu, pengelolaan stres, teknik relaksasi, dan penggunaan herbal atau suplemen tertentu untuk mengurangi keparahan dan frekuensi migrain.
Penting untuk dicatat bahwa terapi organik tidak dapat menggantikan perawatan medis konvensional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkompeten sebelum mencoba terapi organik sebagai pendekatan pengobatan penyakit.